Apa arti dari orang baik? Dan bagaimana tolak ukur seseorang
dianggap sebagai orang yang baik? Tentu jika kita bertanya kepada para ahli
atau pakar sosiologi, pakar psikologi, maupun banyak pakar lainnya, tentulah kita
akan mendapt jawaban yang bermacam-macam. Sama halnya jika kita bertanya kepada
seluruh elemen masyarakat, beratus jawaban akan kita dapatkan. Namun mari kita
bertanya kepada islam. Bagaimana islam memandang dan mengukur kadar seorang
itu di anggap sebagai orang yang baik. Dalam hal ini Rasulullah SAW telah menyampaikan dan menetapkan
dalam salah satu hadistnya, beliau SAW bersabda :
خير الناس أنفعهم للناس
“sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia lainnya” (Al-Hadist)
Hadist tersebut menjawab atas banyaknya
jawaban yang telah kita dapat sebelumnya. muncul sebuah kesimpulan bahwasannya
kadar baik seorang adalah seberapa besar peranannya kepada orang lain.
Hal ini bisa kita cerminkan pada sebuah tanaman bambu,yang
mana tumbuhan yang kadang dikonotasikan sebagai tempat angker dan memiliki
tekstur panjang meninggi ini ternyata memiliki banyak sekali pelajaran berharga yang bisa diambil sebagai cerminan diri dari orang baik.
Tumbuhan ini selain panjang meninggi juga memiliki akar yang menghujam kuat
kedalam tanah sebagai pondasi untuk bisa menahan tiupan–tiupan angin yang mana
seorang pribadi yang baik haruslah memiliki keimanan yang kuat dlam
berkehidupan sehingga tidak mudah jatuh dalam kepusasaan.
Selain akar yang kuat, tumbuhan bambu jga memiliki batang
yang keras namun fleksibel yang mana jga berfungsi dalam menghadapi tiupanan
angin yang datang dri mana saja, seorang pribadi yang baik jga memiliki jiwa
yang kokoh namun supel dengan kondisi sekitarnya mudah bersosialisasi tapi tak
membuatnya larut dalam kondisi apapun.
Tumbuhan bambu ini jga bermanfaat bagi orang yang berada
disekitarnya, pada tahapan pertumbuhannya tumbuhan bambu remaja atau tunasnya
oleh orang-orang sudah dimanfaatkan sebagai bahan dasar masakan atau sayur rebung,
Sedikit ke atas, yaitu batang dari tumbuhan bambu dewasa
dapat digunakan sebagai pengganti rumput jepang(tali rafia) untuk
pengikat yang konon katanya ketahananya jauh melebihi ketahanan rumput jepang
ketika terkena panas maupun hujan.
Dan pada usia tuanya pun juga masih bisa dimanfaatkan ,
yaitu sebagai pondasi bangunan yang di tanamkan di dasar sebuah bangunan,
pengganti cakar ayam yang banyak dipakai para arsitek dalam membangun sebuah
bangunan yang mana jelas harganya pun jauh bisa menghemat kantong anda.
Kembali pada hadist diatas, menjadi orang yang bermanfaat
untuk orang lain tidak perlu menunggu pada usia-usia tertentu, akan tetapi usia
berapapun kita ,mau remaja ataupun dewasa kita berhak menjadi orang yang dapat
memberi banyak manfaat kepada orang lain
Oleh karna itu, setelah kita mengetahui siapa dan bagaimana
orang baik itu, mari kita berupaya untuk senantiasa berusaha menjadi orang baik
yang bermanfaat bagi orang lain dimanapun kita berada.
Sekian, terima kasih.